Tingkat musibah bencana yang cukup
tinggi di wilayah Kabupaten Tanah Datar, diperlukan upaya antisipasi dan
penanganan yang professional, tenaga andalan SAR sebagai ujung tombak BPBD
Luhak nan Tuo, perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan, terutama
dalam menguasai tantangan alam yang cukup berat.
“Kita tidak menginginkan
datangnya bencana, namun harus diantisipasi dengan berbagai keterampilan,
sehingga warga yang dilanda musibah dapat tertolong secara cepat, terarah
sesuai sasaran yang akan ditangani”, tutur Wakil Bupati H.Hendri Arnis ketika
membuka pelatihan SAR di aula eksekutif kantor Bupati Jln.Sultan Alam
Bagagarsyah Pagaruyung Jum’at 20/1.
Pada kesempatan itu
Wabup mengharapkan, agar setiap kejadian bencana dapat masyarakat mendapat
peertolongan secara cepat, ini Sangat ditentukan dari tingkat pengetahuan dan
keterampilan para relawan SAR BPBD Tanah
Datar.
Semantara ketua tim
kesehatan SAR Tanah Datar Dokter Ardian memberikan berbagai materi yang
berkaitan dengan upaya memberikan pertolongan kepada korban bencana , terutama
dalam memberikan pertolongan pertama bagi korban di lokasi bencana.Kepala BPBD
Tanah Datar Altri Suandi mengemukakan sekitar
kesiagaan dalam memberikan pertolongan dan bantuan terhadap korban
bencana yang memerlukan bantuan secara cepat dan tepat di lokasi bencana.
Sekretaris BPBD Tanah
Datar Deddy Prihatin dalam paparanmya sekitar tertib manajemen kebencanaan
menekankan, bahwa setiap operasional ke lapangan setiap personil, termasuk
relawan SAR perlu mempersiapkan andiminstrasi, terutama menyangkut keuangan ,
perlu dengan data yang jelas dan akurat.
Syarifuddin selaku Kasi
Kesiapsiagaan menguraaikan sekitar upaya yang harus dilakukan dalam
mengantisipasi kejadian bencana, sejumlah lahan yang dianggap rentan terhadap
terjadinya musibah bencana, perlu disurvey dan didata, agar warga yang ada di
sekitar lokasi dapat lebih meningkatkan kesiagaan.
Selama rentang waktu
tahun 2011 lalu, kejadian bencana di wilayah Luhak nan Tuo memiliki angka
tertinggi, sehingga ke depannya harus lebih meningkatkan kewaspadaan,terutama
membekali diri dari berbagai keterampilan di lapangan.
Untuk meningkatkan
kemampuan navigasi darat, para anggota SAR yang terdiri dari sebanyak 30 orang
personil itu, dilatih Dalam keterampilan menemukan orang hilang dengan menyisir
lokasi yang diduga sebagai lahan yang menyebabkan seorang warga mengalami
nyasar di lahan hutan.
Usaha mengevakuasi warga
yang terjebak ganasnya alam, seperti lereng perbukitan yang cukup terjal, juga
telah dicobakan berbagai tehnik dalam peneyelamatan korban dengan menggunakan
tali, korban berhasil diselamatkan tanpa resiko.
Medan yang dipakai
sebagai lokasi evakuasi adalah lereng perbukitan batu hampar di lokasi bumi
perkemahan belakang komplek Istano Basa Pagaruyung, yang diikuti oleh anggota
yunior dan senior yang telah berpengalaman di medan bencana tsunami Aceh dan
Mentawai.( h/emz ).