SAR-BNPB TANAH DATAR official website | Members area : Register | Sign in
Yhohannes Neoldy. Diberdayakan oleh Blogger.

Waktu Berjalan

Hari Berganti

KUNJUNGAN

free counters

Total Tayangan Halaman

Bencana Angin Puting Beliung di Rao-Rao Tanah Datar

Minggu, 11 Desember 2011

TANAH DATAR – Bancana angin Puting Beliung telah melanda wilayah Nagari Rao-Rao Kecamatan Sungaitarab Kabupaten Tanah Datar.Sebanyak 48 buah rumah menjadi hancur termasuk sarana tali bandar dan akses jalan Batusangkar-Bukittinggi tertutup oleh pohon tumbang.
Semua rumah yang terkena “angin gila” tersebut berada di wilayah Jorong Balerong Bunta Nagari Rao-Rao Kecamatan Sungaitarab Tanah Datar, hingga tadi malam lokasi musibah masih ramai dikunjungi warga yang berdataangan dari sejumlah Nagari tetangga.
Peristiwa bancana Angin Putung Beliung itu terjadi pada hari Minggu 10/12, sekitar pukul.14.15 WIB, 6 buah rumah tercatat sebagai penderita terparah, rumah tidak dapat dihuni, pemilik rumah terpaksa diungsikan ke rumah tetangga.
Anggota BPBD Tanah Datar begitu menerima laporan dari warga setempat, langsung menuju lokasi, yang dipimpin Kepala Badan Drs.Altri Suandi. Pohon tumbang yang menghambat akses jalan raya Batusangkar menuju Bukittinggi, dalam waktu setengah jam berhasil dibuka kembali dengan mengerahkan peralatan pemotong pohon kayu ( sinso ).
Sementara sebanyak enam keluarga yang rumahnya rusak berat, hingga pukul 20.00 WIB tadi malam 10/12 telah berhasil diungsikan ke rumah-rumah tetangga korban yang tidak terkena musibah angin kencang.
Sebanayak 48 buah rumah warga yang terkena musibah, sebanyak 10 buah diantaranya merupakan bangunan Rumah Gadang milik kaum adat di wilayah Nagari Rao-Rao, termasuk bangunan rumah yang dihuni keluarga Wali Jorong  Balerong Bunta sendiri.
Camat Sungaitarab Drs.Syahril bersama anggota Muspika dan Wali Jorong se Nagari Rao-Rao, telah melakukan pendataan bersama petugas BPBD,PMI, Pol PP dan Dinas Sosial /Tenaga Kerja, telah melakukan identifikasi warga serta jumlah anggota keluarga yang ditimpa musibah.
“Alhamdulillah hingga tadi malam, masih dinyatakan tidak ada korban jiwa”, tutur Camat Drs.Syahril yang telah melakukan pertemuan koordinasi dengan sejumlah anggota Muspida di ruangan kantor Walinagari Rao-Rao.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kab.Tanah Datar Drs.Altri Suandi mengatakan, atas musibah angin Puting Beliung itu, telah dilakukan langkah-langkah berupa rapat koordinasim membuka akses jalan yang tersumbat pohon kayu tumbang, mencarikan tempat evakauasi bagi warga yang rumahnya rusah berat, peemberian banaatuan logistik berupa pangan serta mengkoordinasikan dengan Dinas terkait.( Emrizal Humas BPBD Tanah Datar )




Akibat longsor menimbun badan jalan raya di wilayah Jorong Bayua Nagari Tanjung Alam Kecamatan Tanjungbaru Tanah Datar

Kamis, 01 Desember 2011

BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH DATAR – Akibat longsor menimbun badan jalan raya di wilayah  Jorong Bayua Nagari Tanjung Alam Kecamatan Tanjungbaru  Tanah Datar Senin 28/11, hubungan transportasi Bukittinggi- Batusangkar putus total selama tiga jam.
Material longsor berupa tumpukan tanah tebing berikut pepohonan yang ikut terban, membuat badan jalan raya dari Batusangkar menuju Bukittinggi menjadi putus total sekitar pukul 8.00 WIB hingga pukul !!.)) siang.Kendaraan yang akan lewat terpaksa antri cukup panjang, mencapai lima kilo meter.
Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi ketika mendapat informasi dari Muspika Kecamatan Tanjungbaru beberapa menit setelah bencana longsor itu terjadi, langsung menurunkan sejumlah personil, yang terdiri dari Kasi Kedaruratan dan sejumlah tenaga SAR Tanah Datar.
Untuk membersihkan sejumlah pohon kayu yang terban bersama longsoran , anggota SAR BPBD Tanah Datar yang dikomandoi Hendra BM dan Malin menerjunkan sebanyak dua buah mesin sinso , setelah dipotong lalu disingkirkan ke pinggiran jalan.
Selain petugas dari BPBD Tanah Datar, juga ikut turun sejumlah anggota kepolisian Linmas Polres Tanah Datar, anggota Polsek Tanjungbaru dan para personil dari kantor Camat Tanjungbaru yang bergoro secara membahu dalam meneembus ruas jalan yang terputus.
Camat Tanjungbaru Suhardi ketika ditemui Haluan di lokasi longsor tersebut kemarin mengatakan, bahwa ruas jalan raya di wilayah Kecamatan Tanjungbaru, diketahui rawan longsor, tebing-tebing curam yang ada di pinggiran ruas jalan mudah sekali mengalami longsor bila hujan sering turun.
Satu unit alat berat berupa buldozer milik PU Bina Marga Tanah Datar ikut membantu membebaskan material tanah yang menimbun ruas jalan, kendaraan yang akan lewat ,terpaksa menunggu selama tiga jam untuk bisa melewati ruas jalan dari Batusangkar menuju Bukittinggi di wilayah Jorong bayua Tanjung Alam tersebut.
“Selama tahun 2011 ini, sekurangnya telah terjadi sebanyak 10 kali bencana tanah longsor, termasuk dua kali berakibat terputusnya sarana transportasi, karena ruas jalan raya tertimbun material longsor.(Emrizal Humas BPBD Tanah Datar )

SAR Tanah Datar Temukan Orang Hilang di Rimbo Bukik Gadang Jaho

BATUSANGKAR– Setelah tersesat dalam hutan selama 20 jam, akhirnya Nenek Ramina ( 62 Th ) warga Jorong Mudiak Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, berhasil ditemukan anggota SAR Kab.Tanah Datar dan sampai di rumah kediamannya dengan selamat.
Nenek Ramina yang berperawakan sederhana, berambut pendek itu, Jum’at 25/11 kemarin dinyatakan hilang oleh anggota keluarganya, karena sejak berangkat Kamis pagi sekitar pukul.08.00 WIB hingga malamnya tidak pernah pulang ke rumah.
Semua sanak familinya merasa cemas, kalau-kalau Nenek Ramina mengalami musibah ataupun tersesat di dalam hutan.Sehingga suaminya N.Sutan Mantari melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Pemerintahan Nagari Jaho Kecamatan X Koto.
Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi setelah menerima laporan via telephon dari warga setempat Jum’at pagi kemarin ,langsung memerintahkan personil anggota SAR dan PMI Tanah Datar untuk meluncur dari Batusangkar menuju wilayah Nagari Jaho untuk melakukan pencarian .
Nenek Ramina dinyatakan hilang di lokasi hutan rimba Bukik Gadang wilayah Nagari Jaho Kecamatan X Koto, dari pemukiman warga Jorong Mudiak menuju tempat korban tersesat, memerlukan waktu tempuh selama satu jam perjalanan.
Sekitar pukul 11.00 WIB Jum’at 25/11 sebanyak 9 orang anggota SAR BPBD Tanah Datar bersama 3 orang anggota PMI dan warga Jorong Mudiak Jaho mulai bergerak menuju lokasi hilangnya Nenek Ramina.
Sebelum melakukan navigasi darat di wilayah hilangnya korban, sebelumnya anggota tim telah mendapatkan informasi awal dari dua orang tukang arik sinso masing-masing Bujang dan Afrizal, yang melihat korban terakhir kalinya berjalan menuju pulang dari lokasi kebunnya.
Dari pengaakuan Bujang, hari Kamis pagi sekitar Pukul 08.00 WIB dia berangkat menuju lokasi hutan bersama korban, dengan tujuan menentukan sejumlah batang pohon milik korban yang ingin ditebang.
Setelah sampai di lokasi kebun milik korban, kedua tukang sinso langsung menebang sebatang kayu surian yang akan diolah menjadi papan, sementara korban Nenek Ramina bekerja menebang sebatang kayu kulit manis dan mengupasnya.
Pada pukul 15.00 siang, Nenek Ramina pamit kepada kedua tukang sinso untuk  menuju pulang, sebelum berangkat ke dua tukang sinso emenyarankan, sebelum berangkat pulang supaya korban makan siang terlebih dahulu.
Setelah makan, lalu korban berjalan ke arah kampung sambil menjujung seikat kulit manis yang sudah dikupas, sementara tukang sinso melanjutkan kembali pekerjaannya menggergaji kayu untuk dijadikan papan.Ternyata Nenek Ramina hingga sore tidak juga sampai di rumah, sehingga suaminya N.Sutan Mantari beserta anaknyaa menjadi cemas.
Sehabis magrib Kamis 24/11, Sutan Mantari langsung menuju rumah kediaman tukang sinso Bujang, untuk menanyakan sekitar keadaan istrinya Ramina yang tidak juga sampai di rumah, sementara senja sudah mulai beranjak malam.
Dari Bujang kepada Humas BPBD Tanah Datar kemarin, setelah diberitahu oleh suaminya Sutan mantari tentu saja Bujang menjadi terkejut, kenapa Nenek Ramina tidak juga sampai di rumah, padahal dia sudah sejak pukul 15.00 WIB siang sudah berangkat menuju kampung.
“Waktu tempuh dari lokasi untuk menuju wilayah kampung Jorong Mudiak Jaho biasanya haanya memakan waktu tidak lebih satu jam saja,mungkin saja Nenek Ramina sudah tersesat di dalam hutan”, tuturnya.
Sehabis magrib, Bujang dan Afrizal bersama pemuda Jorong Mudiak Jaho berkumpul dan bergerak menuju lokasi hutan Bukik Gadang untuk berupaya mencari korban yang diduga tersesat dalam hutan selama perjalanan menuju pulang ke rumah.
Pencarian dilakukan hingga subuh Jumat 25/11, namun Nenek Ramina tidak juga berhasil ditemukan, sehingga anggota rombongan pemuda itu memutuskan untuk kembali dulu pulang, karena sudah banyak yang kehabisan tenaga karena lelah berjalan dalam hutan.
Sekitar pukul 11.00 WIB menjelang sholat Jum’at, Nenek Ramina berhasil ditemukan masyarakat bersama anggota SAR dan PMI dalam keadaan sehat dan langsung dibawa menuju kampung.
Nenek Ramina ketika ditanya Humas BPBD Tanah Datar setelah sampai dengan selamat di rumah kediamannya Jorong Mudiak Jaho kemarin menuturkan kisah pahitnya selama tersesat di tengah hutan.Sekitar pukul 16.00 WIB hujan turun cukup deras, Nenek Ramina menghentikan perjalanannya dan berupaya berlindung di bawah batang kopi.
“Udara mulai berangsur gelap, perjalanan tentu saja tidak bisa dilanjutkan dan ambu terlelap dibawah batang kopi”, tutur Nenek Ramina yang masih bisa berbicara dengan sedikit agak terbata-bata karena kelelahan selama terlantar dari siang hingga semalaman di hutan.
Sementara korban Nenek Ramina ditemukan, di Posko SAR BPBD Tanah Datar Jorong Mudiak Jaho, suasana sedikit tegang, karena korban sejak siang Kamis hingga Jum’at belum juga berhasil ditemukan.
Yunarlis salah seorang anak korban yang bertugas sebagai Kepala SDN 01 Koto Laweh Kecamatan X Koto, menuturkan kecemasannya kalau-kalau orang tuanya itu tidak berhasil diselamatkan.
Selain umurnya sudah lanjut, ibunya juga sudah lama tidak pergi ke hutan,”Mungkin saja beliau tersesat karena sudah lama tidak ke hutan emenggarap ladangnya”, tutur Yunarlis dengan rasa cemas terhadap keselamatan orang tuanya.( Emrizal Humas BPBD Tanah Datar

Album Anggota SAR-BPBD Tanah Datar

Kegiatan SAR - BPBD Tanah Datar