SAR-BNPB TANAH DATAR official website | Members area : Register | Sign in
Yhohannes Neoldy. Diberdayakan oleh Blogger.

Waktu Berjalan

Hari Berganti

KUNJUNGAN

free counters

Total Tayangan Halaman

Tim Relawan aus AID Kunjungi Lokasi gunung api Marapi

Senin, 21 November 2011

 Tanah Datar Sumbar, Tim Relawan Australia ( aus AID ) yang beranggotakan  Mat Kimberley ( Chief of Operation ),Hellen Mcfarlane ( Director Health & DRU ), Widya Setyowati ( Program Manager Healt ), Piter Edward ( Program Manager Disaster Response Unit ) dan Dimas Purnama ( Program Manager AIFDR ), kunjungi lokasi lokasi terdekat kepundan gunung api Marapi di Posko Bencana  BPBD Tanah Datar di Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Senin 21/11.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeraah ( BPBD ) Kabupaten Tanah Datar Sumbar Drs.Altri Suandi dalam eksposenya menyebutkan, bahwa sejak tanggal 3 Agustus lalu, gunung api Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Tanah datar dan Agam, telah menunjukkan aktivitasnya dengan menyemburkan abu vulkanik.
“Abu vulkanik yang disemburkan Marapi diketahui mengandung gas beracun, bila para pendaki gunung menghirup gas yang cukup aktif sebelum matahari terbit itu, maka akan menimbulkan akibat yang cukup fatal”, tuturnya.
Menurut Drs.Altri Suandi, Wilayah Kabupaten Tanah Datar yang terdiri dari 14 Kecamatan itu, 7 Kecamatan diantaranya terletak pada lereng gunung api Marapi, artinya seluas 50 persen berada di pinggang gunung yang memiliki ketinggian 2891 meter di atas permukaan laut itu.
Jumlah penduduk secara keseluruhan wilayah Luhak nan Tuo ada sebanyak 90.000 jiwa, 60.000 orang diantaranya bermukim di wilayah pinggang gunung Marapi, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang cukup tinggi bagi upaya penyelamatan bila gunung ini beraktivitas menyemburkan lahar.
Sebagai antisipasi terhadap keamanan masyarakat akibat erupsi Marapi, Pemkab Tanah Datar juga telah melakukan sosialisasi dengan warga, terutama warga yang bermukim di wilayah lereng gunung, seperti Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Sungaitara, Salimpaung dan Tanjung Baru.
BPBD Tanah Datar yang berkoordinasi dengan instransi terkait juga telah merencanakan sejumlah jalur evakuasi.Untuk menampung warga yang akan dievakuasi, telah disediakan sebanyak delapan lokasi evakuasi, berupa bangunan gedung serta sejumlah lapangan bola kaki, lokasinya berada pada radius 10 hingga 15 kilo meter dari lobang kepundan.
Abu vulkanik yang telah menyiram sejumlah wilayah Nagari seperti pada Kecamatan Pariangan, Sungaitarab, Salimpaung dan Tanjungbaru, kepada para siswa sekolah telah diserahkan sejumlah 6.600 buah masker.
Dalam kapasitasnya status gunung Marapi hingga saat ini dalam status level Siaga ( Level II ), dari data yang didapat pada Badan Vulkanologi Bukittinggi, frekwensi semburan abu vulkanik dalam satu harinya tidak kurang dari 5 hingga 7 kali.
Pihak BPBD Tanah Datar secara rutin selalu melakaukan pemantauan pada tiga buah posko yang telah dioperasikan, masing-masing Posko Induk di BPBD Tanah datar ( Batusangkar) dibantu dua buah posko pembantu yang ditempatkan di Nagari Parianagan dan Koto Baru kecamatan X.Koto.
 Dalam ekspose Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Tanah Datar tersebut, juga dikemukakan kepada Relawan ausAID, bahwa untuk penanganan bencana ke depan BPBD Tanah Datar masih mengalami kekurangan berbagai peralatan operasional lapangan, berupa sejumlah tenda dan peralatan komunikasi. ( Emrizal/Humas BPBD Tanah Datar ).

WARGA LUHAK NAN TUO SERAHKAN BANTUAN Rp. 90 JUTA UNTUK WARGA PESSEL YANG DI TIMPA MUSIBAH BANJIR BANDANG

Jumat, 18 November 2011

BATUSANGKAR, – Sebagai bukti kepedulian warga Luhan nan Tuo terhadap warga Pessel yang ditimpa musibah banjir bandang, telah diserahkan bantuan sebesar Rp.90 Juta, yang diantar langsung Kepala BPBD Altri Suandi bersama rombongan Senin 7/11.
Selain bantuan dana , masyarakat Tanah Datar juga telah mengirim sejumlah sandang berupa pakaian siap pakai yang berasal dari berbagai lapisan warga, diberikan secara sukarela melalui tim yang diberangkatkan ke wilayah korban bencana.
“Kita menerima bantuan yang disalurkan dari berbagai lapisan, termasuk para jemaah masjid yang memberikan bantuan dana , termasuk pakaian siap pakai serta kebutuhan pangan berupa beras seberat dua ton”, tutur Altri Suandi.
Rombongan tim relawan dari Pemkab Tanah Datar berangkat dari Batusangkar Senin 7/11 beranggotakan Altri Suandi, Kasatpol Armen,Kabag Humas Desrizal, ketua BAZ Emrizal dan Zarratul Kahiri serta staf Humas Herri.
Kabag Humas Desrizal dalam keterangannya kepada Humas BPBD Tanah Datar mengatakan, rombongan Pemkab Tanah Datar di posko Bencana Pessel di Pasir Putih diterima oleh Kabag Kesra Pemkab Pessel Afrizal.
Selain bantuan dana dan sandang pangan, Pemkab Tanah datar juga memberangkatkan satu pleton anggota SAR berikut peralatan evakuasi air yang dikemas dalam unit kendaraan Resquer BPBD kabupaten Tanah Datar.
“Di lokasi bencana para anggota SAR Tanah Datar yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan Water Resqu, juga telah bergabung dengan para relawan lainnya yang sengaja datang ke wilayah bencana banjir bandang Pessel”, tutur Danru SAR Tanah Datar Hendra, ketika baru saja sampai di Batusangkar Rabu 9/11 kemarin.( h/emrizal).

LUDES DILALAP SIJAGO MERAH

BATUSANGKAR, – Malang sekejap mata, sebuah rumah milik Nadi ( 46 Th ) di Jorong Guguak Nagari Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar, ludes dilalap si jago merah .
Peristiwa kebakaran yang cukup menghebohkan warga Jorong Guguak Malalo tersebut, terjadi sekitar pukul.12.45 WIB Senin 14/11 kemarin, pemilik rumah Nadi saat kejadian tengah tidak berada di rumah.
Informasi yang diperoleh HUMAS BPBD Tanah Datar dari warga setempat menyebutkan, asal api diduga akibat arus pendek, dari  loteng api menjilat bagian dinding.Warga yang melihat api sudah membesar pada bagian dinding rumah , berusaha memberikan pertolongan secara manual.
Sekitar setengah jam setelah kejadian, satu unit mobil Damkar Tanah Datar sampai di lokasi, namun  rumah Nadi yang dihuni bersama seorang istri berserta empat anak itu, tidak dapat ditolong, karena bahan rumah yang dominasi  dari kayu itu secara cepat dihanguskan kobaran api.
“Untung saja dua buah rumah yang berdekatan dengan rumah milik korban berhasil diamankan dari rembesan api yang sudah melalap hunian korban Nadi, setelah regu pemadam BPBD Tanah Datar melakukan pendinginan”, tutur Kasat Damkar Tanah Datar Nusyirwan kepada Haluan kemarin.
Atas musibah yang menimpa Nadi bersama istri dan anaknya itu, anggota keluarga yang ditimpa musibah kebakaran mengalami kerugian sebesar Rp.69 Juta.Untuk sementara korban sekeluarga untuk sementara terpaksa menumpang tinggal di rumah sanak keluarga.( h/emrizal)

BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH NAGARI ATAR KECAMATAN PADANGGANTING


BATUSANGKAR, – Peristiwa bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Nagari Atar Kecamatan Padangganting yang terjadi Selasa dinihari 15/11, menyisakan duka bagi empat anggota keluarga.Akibat runtuhan tebing yang runtuh menghantam bangunan rumah bagian belakang.
Dalam wilayah Jorong Taratak XIII Nagari Atar dua buah rumah mengalami kerusakan.Bangunan rumah milik Malin Sailan mengalami retak dinding belakang akibat hantaman reruntuhan tanah tebing yang terban.
Rumah milik Aprizal masih dalam wilayah Jorong Taratak XII juga mengalami kerusakan, setelah ditimbun runtuhan tebing di bagian dinding belakang, hingga kemarin siang 16/11, material yang menimbun dinding belakang rumah tersebut sudah dibersihkan oleh anggota keluarga pemilik rumah.
Di wilayah Jorong Taratak VIII juga terdapat dua bangunan rumah yang menjadi rusak akibat longsor tebing, masing-masing rumah milik Misnora dan Kamaruddin, juga telah berhasil dibersihkan secara ,manual melalui goro warga bersama anggota keluarga pemilik rumah.
“Kami telah melaporkan kejadian bencana ini kepada Pemkab Tanah Datar melalui Camat Padangganting”, tutur Wali Nagari Atar Amir Syarifuddin ketika dibungi Humas BPBD Tanah Datar siang kemarin 16/11 di wilayah Jorong Taratak VIII.
Menurut Amir, sejumlah ruas jalan tanah yang menghubungkan sejumlah wilayah pemukiman warga dalam wilayah Nagari Atar banyak yang terputus akibat ditimpa longsoran, termasuk 20 KK di Taratak VIII hingga siang kemarin masih terisolasi, karena sebuah jembatan putur dibawa arus air bersama material.
Duka lain yang dialami warga pada wilayah dua Jorong yang ditimpa bencana tersebut berupa lahan persawahan yang sudah rusak akibat dihantam material yang terbawa arus air menimpa puluhan hektar sawah milik masyarakat.
Untuk musim tanam berikutnya, petani yang lahan sawahnya terkena banjir bandang, dikhawatirkan tidak bisa melakukan bercocok tanam, karena hamparan sawahnya sudah rata dengan material cadas.
Sarana transportasi berupa ruas jalan kabupaten yang menghubungkan wilayah Nagari Padang Gantiang dengan Atar, juga banyak ang aspalnya terban masuk jurang, termasuk sejumlah titik ruas jalan yang tertimbun runtuhan tebing.( h/emz ).

Dua Sejoli SAR Tanah Datar Naik Pelaminan

Jumat, 11 November 2011

BATUSANGKAR,HALUAN – Angka penanggalan  trend 11-11-11 ( 11 Nopember 2011 ) juga dimanfaatkan oleh pasangan Foni Zulheri dan Fitra Gusnita, untuk melangsungkan pernikahannya di masjid Baiturrahim Nagari Batubasa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
Foni dengan panggilan akrabnya Wali dan Fitra alias Pipit, adalah dua sejoli anggota relawan Search and Reque ( SAR ) Kabupaten Tanah Datar, yang kecantol selama beraktifitas pada organisasi kemanusiaan itu.
Tidak saja tanggal 11 bulan 11 dan tahun 2011 ( 11 ) , saat pengucapan ijab kabulpun dilakukan saat jam menunjukkan pukul.11 lewat 11 menit menjelang sholat Jum’at.Namun karena sesuatu hal diundur menjadi pukul 1. lewat 11 menit.( sesudah Jum’atan ) 11/11 kemarin.
Selain sanak famili, handai taulan kedua mempelai, para relawan SAR Kabupaten Tanah Datar saat prosesi pernikahan banyak yang hadir, termasuk Kepala BPBD yang juga sebagai ketua umum SAR Kabupaten Tanah Datar Altri Suandi bersama nyonya.
“Kita mengharapkan, setelah mematri hubungan intimnya ke pelaminan, akan lebih memadukan aktifitas relawan SAR Tanah Datar dalam meningkatkan pengabdian, terutama membantu warga yang ditimpa musibah bencana”, tutur Danru SAR Luhak nan Tuo Yusridas Hendra saat menghadiri prosesi tersebut kemarin.
Sementara Yusridas Hendra yang pada tanggal 11/11 kemarin juga merayakan hari kelahirannya bersama pelaksanaan acara pernikahan pasangan Wali dan Pipit, sehingga tanggal 11-11-11 bagi SAR Tanah Datar, menjadi sebuah hari yang memiliki kenangan tersendiri.
Sejumlah anggota SAR Tanah Datar yang masih lajang, juga banyak yang akan memilih sebuah penanggalan yang memiliki ciri khas dan mudah diingat, bahkan ada yang berencana akan mengakhiri masa lajangnya tepat pada tanggal 12-12-12  ( 12 Desember 2012 ) mendatang.( h/emz ).

Simulasi Bencana di SMU Pariangan

Minggu, 06 November 2011


BATUSANGKAR, – Ketika proses pembelajaran tengah berlangsung di ruangan kelas, tiba-tiba para siswa dikejutkan dengan goncangan gempa,semua siswa berupaya berlindung di bawah meja.
Setelah gempa mulai mereda, para siswa secara teratur bergerak menuju ruangan terbuka di halaman depan sekolah, sambil melindungi kepala dengan tas, agar terhindar dari kemungkinan adanya benda yang jatuh menimpa.
Dibawah bimbingan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Tanah Datar, semua warga sekolah agar tidak menjadi panik, justru dengan kecemasan yang berlebihan, akan mendatangkan malapetaka yang lebih besar, seperti berbenturan dengan meja dan pintu saat berebutan keluar kelas.
“Bila terjadi musibah bencana seperti gempa bumi ataupun kebakaran di lokasi pemukiman, harus disikapi dengan tenang, bila panik akan memunculkan masalah lain yang mungkin saja akibatnya menjadi lebih fatal”,tutur Kepala BPBD Tanah Datar Drs.Altri Suandi saat berlangsungnya simulasi bencana di koplek SMU 1 Pariangan, Sabtu 6/11.
Menurut Drs.Altri Suandi, sebagai warga yang bermukim di kawasan lereng gunung api Marapi, diharapkan untuk selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bakal terjadi.
Saat ini gunung Marapi masih berada pada  Waspada level II, setiap hari secara rata-rata gunung yang memiliki ketinggian 2792 meter lebih dari permukaan laut ini ,masih menyemburkan abu vulkanik sebanyak dua kali dalam sehari.
Selain simulasi menghadapi musibah gempa bumi, para siswa juga diberikan berbagai keterampilan dalam memadamkan api bila terjadi peristiwa kebakaran ditingkat rumahtangga.
Bila terjadi musibah kebakaran kecil, seperti kompor meledak, kepada para siswa diberikan pengetahuan sekitar upaya memadamkan api secara manual, dengan menggunakan goni basah.

Kepala SMU 1 Pariangan Dra.Lisda Misfar saat acara simulasi menyatakan kepuasannya atas bantuan yang telah diberikan pihak BPBD Tanah Datar, para siswa yang tergabung dalam Kelompok Siaga Bencana Sekolah ( SBS ) telah mendapatkan berbagai bekal keterampilan, seperti langkah antisipasi bahaya gempa serta tata cara penanganan musibah kebakaran yang terjadi di tingkat rumahtangga, seperti kompor meledak dan sebagainya.
 Secara bergantian para siswa mencobakan upaya yang bisa dilakukan untuk proses pemadaman api secara dini dan bisa dilakukan oleh semua anggota keluarga.( Emrizal /Humas BPBD ).

Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga di Sungayang

Selasa, 01 November 2011


BATUSANGKAR,– Rumah semi permanen milik Wandri ( 46 Th ) warga Jorong Duo Sungayang Kabupaten Tanah Datar, mencadi hancur berantakan, akibat ditimpa sebatang pohon petai Selasa 1/11.
Peristiwa naas yang menimpa rumah kediaman korban Wandri, terjadi sekitar pukul.16.30, saat itu secara tiba-tiba angin ribut bertiup cukup kencang berikut hujan badai di wilayah Kecamatan Sungayang.
Informasi yang diperoleh Humas BPBD Tanah Datar menyebutkan, bahwa pohon petai yang batangnya berdiameter kurang lebih 1,5 meter tersebut, tumbang persis menimpa bangunan rumah milik Wandri, sehingga bangunan rumah yang berukuraan 30 meter persegi itu menjadi hancur berantakan.



“Peristiwa bencana kayu tumbang yang menimpa rumah korban Wandri, untuk saja tidak sempat merenggut jiwa, karena pemilik rumah saat kejadian tengah berada di luar “, tutur Camat Sungayang Elfi Sandri kepada Humas BPBD Tanah Datar saat berada di lokasi kejadian kemarin sore.
Sementara anggota BPBD Tanah Datar begitu menerima laporan dari warga Sungayang sekitar musibah pohon tumbang tersebut sore 1/11, langsung menuju lokasi, dan langsung mengurai pohon kayu yang telah menimpa rumah korban.
“Dua buah mesin sinso yang dikerahkan, dalam jangka waktu tidak lebih dari satu jam, pohon tumbang berhasil diurai dan dipotong-potong”, tutur Danru SAR BPBD Tanah Datar Hendra.BM kepada Humas BPBD Tanah Datar di sela-sela upaya evakuasi pohon kayu tersebut kemarin.( h/emz ).

Album Anggota SAR-BPBD Tanah Datar

Kegiatan SAR - BPBD Tanah Datar