SAR-BNPB TANAH DATAR official website | Members area : Register | Sign in
Yhohannes Neoldy. Diberdayakan oleh Blogger.

Waktu Berjalan

Hari Berganti

KUNJUNGAN

free counters

Total Tayangan Halaman

DUA ORANG WARGA JORONG TIGA BATUR NAGARI SUNGAI TARAB DISAMBAR PETIR

Kamis, 20 Oktober 2011


BATUSANGKAR- Dua orang warga Jorong Tiga Batur Nagari Sungai Tarab Kecamatan Sungaitarab Kabupaten Tanah Datar Eka Dianto ( 26 Th ) bersama orang tuanya Wardiman ( 47 Th ) Kamis 20/10 kemarin, disambar petir ketika tengah menggali pasir di aliran anak sungai Ampang Baririk.sekitar pukul 16.00 WIB.
Eka Dianto tewas seketika , bagian dadanya terkelupas akibat luka bakar, diduga akibat sambaran petir .Masyarakat yang ada disekitar kejadian langsung memberi pertolongan dan mengevakuasi menuju rumah kediamannya sekitar 500 meter dari TKP.
Sementara ayahnya Wardiman akibat sambaran petir tersebut mengalami luka bakar dibagian dada dan punggungnya, hingga tadi malam masih  menjalani rawatan intensif di ruangan instalasi gawat darurat ( IGD ) Rumah Sakit Umum Ali Hanafiah Batusangkar.
 Informasi yang diperoleh Haluan menyebutkan, korban Eka Dianto bersama ayahnya  Wardiman, setiap hari bekerja sebagai penambang bunga pasir pada aliran anak sungai Ampang Baririk Jorong Tigo Batur Nagari Sungaitarab.
Sekitar pukul 16.00 WIB, udara  mendung dan gelap ,kemudian turun hujan rintik-rintik, warga sekitar mendengar dentuman petir sebanyak dua kali., ke dua korban saat itu tengah berteduh  dalam sebuah pondok..
Peristiwa naas yang sempat meregang nyawa korban Eka Dianto itu, terjadi saat ke dua korban tengah berada dalam sebuah gubuk, yang sengaja dibuat tidak berapa jauh dari lokasi penggalian bunga pasir.
Eka Dianto ( 26 Th ) meninggalkan seorang istri bernama Era, dari buah perkawinannya ,dikaruniai dua orang putra yang masih balita, masing-masing Zaki ( 4 Th ) dan Zikri yang masih berumur 16 bulan.
Suasana pilu di rumah duka senja kemarin cukup membuat warga yang melayat menjadi terenyuh, karena putra sulung korban Eka Dianto bernama Zaki  menangis tersedu-sedu  tak henti-henti memanggil papanya.
Sejumlah anggota BPBD Tanah Datar bersama tim SAR di rumah duka berupaya membujuk anak dan istri korban.Tampak juga hadir Kepala Kantor Kesbangpol Abrar,Walinagari Sungai Tarab Marah Bangso,Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Elwads Darvins.
Wali Nagari Sungaitarab Marah Bangso kepada Haluan di rumah duka tadi malam menyatakan belasungkawa yang cukup dalam atas musibah yang menimpa ke dua korban yang tergolong warga ekonomi lemah itu.( h/emz )

Kepala BNPB RI H.Syamsul Maarif menyerahkan Bantuan Kepada BPBD Tanah Datar sebesar Rp.200 Juta

Jumat, 14 Oktober 2011





 BATUSANGKAR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) H.Syamsul Maarif mengharapkan kepada warga yang bermukim di sekitar lereng gunung api Marapi, untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
“Bila selalu dalam suasana waspada musibah tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan kita”tutur Syamsul Maarif  di hadapan Bupati Tanah Datar M.Shadiq Pasadigoe bersama anggota Muspida, pimpinan SKPD dan para relawan kabupaten Tanah datar di Koto Baru Kecamatan X Koto Kamis 13/10 kemarin.
Gunung api Marapi yang pada dua bulan terakhir menyemburkan abu vulkanik, diharapkan untuk dapat disikapi secara arif dan bijak, terutama dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkaan , seperti tidak melanggar larangan untuk melakukan pendakian.
Erupsi gunung Marapi telah berakibat nyata bagi gangguan kesehatan warga Tanah Datar dan Kabupaten Agam, pada tujuh wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Datar, telah didistribusikan sebanyak 6000 lebih maseker.Bahkan pada sejumlah wilayah Nagari di Luhak nan Tuo ini sudah terindikasi sejumlah warga yang terkena serangan penyakit ISPA, berupa gangguan radang tenggorokan dan pernapasan.
Untuk upaya penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Syamsul Maarif menyerahkan bantuan dana sebesar Rp.200 Juta.
Sementara untuk kebutuhan penanganan bencana di Sumatera barat, BNPB pusat selalu menganggarkan dana secara rutin sebesar Rp.1 Milyar setiap tahunnya.
Bantuan tersebut diharapkan untuk dapat dimanfaatkan guna mengantisipasi bahaya bencana yang bakal melanda waraga, seperti kegiatan sosiaalisasi dan simulasi penanganan bencana kepada berbagai lapisan warga, terutama anak-anak sekolah.
Sementara Bupati M.Shadiq Pasadigoe mengharapkan kepada Kepala BNPB untuk senantiasa memberikan bantuan kepada Pemkab Tanah Datar, yang saat ini masih mengalami kendala berbagai peralatan dalam upaya penanganan bencana.
Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengharapkan,perhatian yang telah diberikan BNPB selama ini untuk dapat ditingkatkan untuk masa mendatang.
“Bapak Syamsul Maarif sudah lebih dari seorang mamak yang memperhatikan kemenakannya di Sumatera Barat,Kapai tampek babarito”, tuturnya.
Kepala BPBD Tanah Datar Drs.Altri Suandi di sela-sela acara penyerahan bantuan dari BNPB tersebut di Koto Baru mengatakatan, bahwa untuk lebih meningkatkan kegiatan penanganan bencana, pihaknya masih memerlukan sejumlah peralatan, mudah-mudahan dengan adanya bantuan dari Bp.Syamsul Maarif ini, akan dapat ditingkatkan upaya penanganan bencana, baik melalui sosialisasi kepada semua lapisan warga, maupun kegiatan simulasi kepada para siswa di lingkungan sekolah.( h/emz )




Rumput Ternak juga Tercemar Erupsi Marapi

Rabu, 12 Oktober 2011

 Peristiwa erupsi gunung api Marapi di kawasan Kabupaten Tanah Datar, ternyata bukan hanya menimbulkan gangguan pada manusia semata, ternyata binatang ternak juga ikut menikmati abu vulkanik yang menempel pada rumput yang akan dimakannya.
Dalam kawasan Kecamatan Lima Kaum, seperti di Nagari Labuah, warga sudah ada yang terserang ISPA semacam gejala radang tenggorokan dan mengganggu pernafasan, sehingga menjadi catatan khusus bagi petugas Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang ada di wilayah itu.
Sementara sejumlah petani peternak di wilayah Nagari Gurun Kecamatan Sungaitarab, fenomena alam berupa erupsi gunung Marapi juga menambah beban tersendiri dalam kegiatan memelihara ternak seperti sapi dan kerbau.
Rumpun yang akan dimakan sapi maupun kerbau sejak seminggu belakangan ini sudah banyak yang tercemar abu yang berasal dari lobang kepundan , sehingga sebelum diberikan kepada ternak piaraan, terlebih dahulu harus dibersihkan.
Bila rumput tidak begitu banyak dihinggapi debu, petani setempat cukup hanya menggoyang-goyang saja sedikit dan bisa langsung diberikan kepada ternak. Namun bila debunya menumpuk lebih banyak, rumput terpaksa dicuci terlebih dahulu dengan mencelupkannya ke dalam genanga air sawah.
Mardoni ( 28 Th ) seorang petani ternak di Jorong Sitakuak Nagari Gurun Kecamatan Sungaitarab ketika dijumpai oleh humas BPBD Tanah Datar saat menyabit rumput Rabu 12/10 kemarin menyebutkan, bahwa rumput yang akan diberikan sebagai makanan sapi piaraannya, sudah dipenuhi debu gunung api Marapi.
Sebelum dimasukkan ke dalam karung, rumput terlebih dahulu dicuci untuk melepaskan abu yang melekat pada rumput.Bila debu sudah diyakini terlepas dari rumput yang baru saja disabit itu, baru dikemas ke dalam karung.
“Sejak terjadinya letusan gunung Marapi mengeluarkan abu, beban kerja sebagai peternak sapi menjadi bertambah.Biasanya rumput tidak pernak dicuci, sekarang haarus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak”, tutur Mardoni.
Menurut Mardoni, sebetulnya pemukimannya di wilayah Jorong Siatakuak Gurun ini cukup jauh dari lonbang kepundan Marapi, namun karena hembusan angin cukup kencang ke arah timur, maka kami di Sitakuak ini menjadi kewalahan dengan siraman debu”, tuturnya.
Untuk antisipasi bahaya yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api Marapi ini, pihak BPBD Tanah Datar juga telah mengupayakan membagi-bagi masker kepada warga yang bermukim di lokasi terkena siraman.
“Sebanyak lima ribu lebih masker telah diserahkan kepada para siswa SD yang ada di wilayah Kecamatan Pariangan, Lima Kaum, Sungaitarab, Salimpaung dan Tanjungbaru”, tutur Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi. ( h/Emrizal ).

Kebakaran Rumah Nurdin Pono Kayo di Pincuran Gadang Simawang


BATUSANGKAR – Malang sekejap mata, menimpa Nurdin Pono Kayo, warga Jorong Pincuran Gadang Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Rumah permanen seluas 250 meter persegi miliknya sekitar pukul 13.00 WIB Senin 10/10 , ludes dilalap sijago merah.
Saat kejadian korban sedang tidak ada di rumah, Nurdin bekerja sebagai tukang bangunan, tak mengatahui sama sekali saat rumahnya terbakar, dia bekerja di rumah seorang warga yang masih berada dalam wilayah Jorong Pincuran Gadang.
Tiga orang anaknya masing-masing Candra siswa kelas III SMP, Maria  kelas III SD dan Rado baru saja duduk dibangku kelas I SD.Semuanya saat kejadian tengah menimpa rumah kediamannya tengah berada di sekolah.
Sebanyak dua unit mobil Pemadam Kebakaran ( Damkar ) BPBD Tanah Datar  sampai di lokasi bencana, sementara api tengah api tengah membesar, sekitar satu jam kemudian berhasil dipadamkan. untuk dipadamkan.
 Ka UPT Damkar Tanah Datar Nusyirwan mengatakan, bahwa lokasi rumah yang mengalami kebakaran itu terletak pada lokasi pemukiman yang cukup sulit untuk mendapatkan air dan api sedikit terlambat untuk bisa dipadamkan.
Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi yang langsung turun ke lokasi bencana siang kemarin mengatakan, bahwa atas upaya yang dilakukan, telah berhasil menjinakkan api yang bakal menghanguskan rumah warga yang ada di sekitarnya.
Dari data yang berhasil dihimpun Haluan dari keluarga dekat korban di Jorong Pincuran Gadang Simawang menyebutkan, atas kejadian itu, korban mengalami kerugian material sebesar Rp.75 Juta., termasuk berbagai barang berharga yang ikut ludes jadi abu.( h/emz )

TANAH DATAR TERIMA BANTUAN 5000 MASKER Altri Suandi : Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang

Senin, 10 Oktober 2011


Masker

Kepala BPBD Kabupaten Tanah Datar, Altri Suandi terima bantuan 5000 masker dari BPBD Propinsi Sumatera Barat yang diserahkan langsung oleh anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat Rizanto Algamar dan di dampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Propinsi Sumbar/Kapusdal Ops PB Sumbar, Ade Edwar, Sabtu (8/10) di Kantor BPBD Kabupaten Tanah Datar.
Ade Edward dalam kesempatan ini mengatakan bahwa dengan meningkatnya status Gunung Marapi BPBD Propinsi Sumatera Barat telah melakukan sosialisasi dan himbauan terhadap masyarakat.  BPBD Propinsi juga telah siap terhadap hal terburuk sekalipun, untuk itu telah disiapkan 26 titik jalur evakuasi dan untuk pos bantuan evakuasi disediakan diluar radius 5 sampai 7 KM dari kaki gunung marapi agar tidak terulang kejadian separti di Jokja tambahnya.
Masker_1
Sementara Altri Suandi mengatakan bahwa Pemda Kabupaten Tanah Datar melalui BPBD Kabupaten Tanah Datar selama ini telah mendistribusikan sebanyak 1720 masker ke beberapa Kecamatan yang rawan terhadap bahaya abu vulkanik gunung marapi diantaranya Kec. X Koto, Pariangan, Sungai Tarab dan Salimpaung dengan tujuan untuk mengantisipasi terjangkitnya radang tenggorokan/ispa akibat abu gunung marapi.
ok
Kepada masyarakat Altri Suandi menghimbau untuk tenang tapi tetap dalam kesiapsiagaan jika terjadi Peningkatan Status Gunung Api Marapi dan menunggu informasi selanjutnya dari pihak yang berwenang (Radio Pemda) dan Posko siaga bencana Kabupaten Tanah Datar, apabila terjadi peningkatan erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik diharapkan masyarakat untuk memakai masker agar tidak terkena radang tenggorokan, sumber air bersih yang terbuka untuk segera ditutup, agar tidak tercemar oleh Abu Vulkanik yang disemburkan Erupsi Gunung Api Marapi, Masyarakat diminta untuk secepat mungkin melapor ke aparat Pemerintahan Nagari / ke posko Induk bencana bila terjadi perubahan situasi Gunung Api Marapi.
masker_2
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar juga telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi bencana letusan gunung marapi  seperti Melakukan Survey kelokasi titik – titik rawan di Kawasan rawan Bencana Gunung Api Marapi, Melakukan rapat Koordinasi dengan SKPD terkait, Melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat secara intensif dan Pengamat Gunung Api Marapi (PVMBG) Kota Bukittinggi, Membuat rencana jalur evakuasi dan tempat pengungsian, Menyiapkan data penduduk yang berada dikawasan rawan bencana yaitu di kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Lima Kaum, Sungai Tarab, Salimpaung dan Tanjung Baru, Menyiapkan Sarana dan Prasarana Peralatan Evakuasi dan Penanganan Pengungsi, Menyiapkan Kebutuhan Logistik, Menyiapkan data ternak dan Lahan Pertanian di wilayah kawasan rawan Bencana, dan Menyiapkan Posko Lapangan Di Nagari koto Baru dan Nagari Pariangan Serta Posko Induk di BPBD Tanah Datar.
Dalam kesempatan ini juga hadir Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Tanah Datar, Ir. Edi Arman, Kepala Dinas Sosial Kab. Tanah Datar, Sri Mulyani, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tanah Datar, Desnalita dan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar, H. Darisman. (Humas/Hadi-Heri)

5000 masker akan dibagikan kepada Masyarakat yang terkena Dampak Debu Vulkanik Merapi

Laporan : Mustafa Akmal-Batusangkar
Batusangkar,---Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tanahdatar Drs Altri Suandi mengakui pihaknya sudah menerima bantuan  Sekitar 5000 masker dari Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar guna melindungi masyarakat yang terkena dampak debu Gunung Marapi dan masker itu akan segera dibagikan kepada masyarakat.
     Hal itu disampaikan Altri Suandi didampingi Kabid Kedaruratan Elwads SH dalam upaya mengantisipasi dampak debu letusan Gunung Merapi di Tanahdatar dan sebelumnya sudah didistribusikan 1.670 lembar masker kepada masyarakat yang rentan terkena dampak debu vulkanik, yakni anak sekolah, ibu hamil dan lanjut usia oleh Tim Sar bersama anggota BPPD Tanahdatar. Meski status gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, masih waspada level II, tapi masyarakat diminta tetap siaga, tenang, tidak panik dan tidak mudah terpancing isu dari pihak lain yang sengaja memanfaatkan kondisi tersebut. 
     Namun jika ada keraguan raguan tanyakan kepada petugas terkait karena " Kita akan berupaya melakukan perlindungan kepada masyarakat jika sewaktu-waktu gunung meletus," serta  mengajak masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah agar selalu mengenakan masker, supaya terlindungi dari efek debu vulkanik yang dapat menimbulkan penyakit radang tenggorokan dan sesak nafas termasuk  ventilasi rumah harus ditutup rapat, hewan ternak harus dikandangkan, sumber air warga harus ditutup dan makanan atau minuman yang dijual di kedai harus dijaga sterilisasinya

    Sementara dari hasil monitoringnya Tujuh kecamatan yang terkena dampak debu vulkanik itu, yakni Kecamatan X Koto dengan penduduk 27.814 jiwa, Batipuah berpenduduk 17.379 jiwa, Pariangan berpenduduk 16.184 jiwa, Tanjung Baru berpenduduk 8.165 jiwa, Salimpaung berpenduduk 12.277 jiwa, Sungai Tarab berpenduduk 23.416 jiwa, dan Limo Kaum yang dihuni oleh 4.141 jiwa.  Selain itu, debu vulkanik juga mengancam ratusan hektare sawah dan kebun petani yang siap dipanen, serta puluhan ternak seperti kambing,kerbau dan sapi ujarnya lagi.

Letusan Gunung Merapi meningkat, Masker dibagikan kepada Warga

Jumat, 07 Oktober 2011

Batusangkar----Dampak Debu letusan Gunung Merapi kini sudah mulai dirasakan masyarakat dan dampak itupun sudah disikapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanahdatar dengan membagi masker kepada masyarakat diwilayah Puskesmas yang berpotensi dikeluarkan debu.
   Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten tanahdatar Dr Desnalita mengakui Pihaknya telah membagi bagikan masker tersebut kepada masyarakat namun karena jumlahnya terbatas belum seluruh masyarakat yang mendapatkan masker tapi kita telah minta kepada Dinas Kesehatan propinsi Sumatera Barat tambahan masker tersebut dan mudahan mudahan permintaan tambahan masker hari ini bisa kita terima dan masker yang diterima itu bisa kita distribusikan tapi tentu kita prioritasnya kepada wilayah puskesmas terdekat seperti puskesmas wilayah Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan

BPBD Tanah Datar tengah memasangkan masker kepada warga Sungaitarab


BATUSANGKAR – Abu vulkanik akibat erupsi gunung api Marapi di wilayah Kabupaten Tanah Datar, telah berdampak bagi gangguan kesehatan warga, sehingga masyarakat yang berada di wilayah sebaran abu, seperti wilayah Kecamatan Pariangan dan Sungaitarab, memakai masker untuk menghindari gangguan pernapasan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Tanah Datar bekerja sama dengan PMI setempat Kamis 6/10 kemarin telah menyerahkan sebanyak 300 buah masker kepada warga Nagari Pariangan dan  Sungaitarab.

Album Anggota SAR-BPBD Tanah Datar

Kegiatan SAR - BPBD Tanah Datar