BATUSANGKAR–
Setelah tersesat dalam hutan selama 20 jam, akhirnya Nenek Ramina ( 62 Th )
warga Jorong Mudiak Nagari Jaho Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar,
berhasil ditemukan anggota SAR Kab.Tanah Datar dan sampai di rumah kediamannya
dengan selamat.
Nenek Ramina yang berperawakan sederhana, berambut pendek
itu, Jum’at 25/11 kemarin dinyatakan hilang oleh anggota keluarganya, karena
sejak berangkat Kamis pagi sekitar pukul.08.00 WIB hingga malamnya tidak pernah
pulang ke rumah.
Semua sanak familinya merasa cemas, kalau-kalau Nenek
Ramina mengalami musibah ataupun tersesat di dalam hutan.Sehingga suaminya
N.Sutan Mantari melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Pemerintahan Nagari
Jaho Kecamatan X Koto.
Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi setelah menerima
laporan via telephon dari warga setempat Jum’at pagi kemarin ,langsung
memerintahkan personil anggota SAR dan PMI Tanah Datar untuk meluncur dari
Batusangkar menuju wilayah Nagari Jaho untuk melakukan pencarian .
Nenek Ramina dinyatakan hilang di lokasi hutan rimba Bukik
Gadang wilayah Nagari Jaho Kecamatan X Koto, dari pemukiman warga Jorong Mudiak
menuju tempat korban tersesat, memerlukan waktu tempuh selama satu jam
perjalanan.
Sekitar pukul 11.00 WIB Jum’at 25/11 sebanyak 9 orang
anggota SAR BPBD Tanah Datar bersama 3 orang anggota PMI dan warga Jorong
Mudiak Jaho mulai bergerak menuju lokasi hilangnya Nenek Ramina.
Sebelum melakukan navigasi darat di wilayah hilangnya
korban, sebelumnya anggota tim telah mendapatkan informasi awal dari dua orang tukang
arik sinso masing-masing Bujang dan Afrizal, yang melihat korban terakhir
kalinya berjalan menuju pulang dari lokasi kebunnya.
Dari pengaakuan Bujang, hari Kamis pagi sekitar Pukul 08.00
WIB dia berangkat menuju lokasi hutan bersama korban, dengan tujuan menentukan
sejumlah batang pohon milik korban yang ingin ditebang.
Setelah sampai di lokasi kebun milik korban, kedua tukang
sinso langsung menebang sebatang kayu surian yang akan diolah menjadi papan,
sementara korban Nenek Ramina bekerja menebang sebatang kayu kulit manis dan
mengupasnya.
Pada pukul 15.00 siang, Nenek Ramina pamit kepada kedua
tukang sinso untuk menuju pulang,
sebelum berangkat ke dua tukang sinso emenyarankan, sebelum berangkat pulang
supaya korban makan siang terlebih dahulu.
Setelah makan, lalu korban berjalan ke arah kampung sambil
menjujung seikat kulit manis yang sudah dikupas, sementara tukang sinso
melanjutkan kembali pekerjaannya menggergaji kayu untuk dijadikan papan.Ternyata
Nenek Ramina hingga sore tidak juga sampai di rumah, sehingga suaminya N.Sutan
Mantari beserta anaknyaa menjadi cemas.
Sehabis magrib Kamis 24/11, Sutan Mantari langsung menuju
rumah kediaman tukang sinso Bujang, untuk menanyakan sekitar keadaan istrinya
Ramina yang tidak juga sampai di rumah, sementara senja sudah mulai beranjak
malam.
Dari Bujang kepada Humas BPBD Tanah Datar kemarin, setelah
diberitahu oleh suaminya Sutan mantari tentu saja Bujang menjadi terkejut,
kenapa Nenek Ramina tidak juga sampai di rumah, padahal dia sudah sejak pukul
15.00 WIB siang sudah berangkat menuju kampung.
“Waktu tempuh dari lokasi untuk menuju wilayah kampung
Jorong Mudiak Jaho biasanya haanya memakan waktu tidak lebih satu jam
saja,mungkin saja Nenek Ramina sudah tersesat di dalam hutan”, tuturnya.
Sehabis magrib, Bujang dan Afrizal bersama pemuda Jorong
Mudiak Jaho berkumpul dan bergerak menuju lokasi hutan Bukik Gadang untuk
berupaya mencari korban yang diduga tersesat dalam hutan selama perjalanan menuju
pulang ke rumah.
Pencarian dilakukan hingga subuh Jumat 25/11, namun Nenek
Ramina tidak juga berhasil ditemukan, sehingga anggota rombongan pemuda itu
memutuskan untuk kembali dulu pulang, karena sudah banyak yang kehabisan tenaga
karena lelah berjalan dalam hutan.
Sekitar pukul 11.00 WIB menjelang sholat Jum’at, Nenek
Ramina berhasil ditemukan masyarakat bersama anggota SAR dan PMI dalam keadaan
sehat dan langsung dibawa menuju kampung.
Nenek Ramina ketika ditanya Humas BPBD Tanah Datar setelah
sampai dengan selamat di rumah kediamannya Jorong Mudiak Jaho kemarin
menuturkan kisah pahitnya selama tersesat di tengah hutan.Sekitar pukul 16.00
WIB hujan turun cukup deras, Nenek Ramina menghentikan perjalanannya dan
berupaya berlindung di bawah batang kopi.
“Udara mulai berangsur gelap, perjalanan tentu saja tidak
bisa dilanjutkan dan ambu terlelap dibawah batang kopi”, tutur Nenek Ramina
yang masih bisa berbicara dengan sedikit agak terbata-bata karena kelelahan
selama terlantar dari siang hingga semalaman di hutan.
Sementara korban Nenek Ramina ditemukan, di Posko SAR BPBD
Tanah Datar Jorong Mudiak Jaho, suasana sedikit tegang, karena korban sejak
siang Kamis hingga Jum’at belum juga berhasil ditemukan.
Yunarlis salah seorang anak korban yang bertugas sebagai
Kepala SDN 01 Koto Laweh Kecamatan X Koto, menuturkan kecemasannya kalau-kalau
orang tuanya itu tidak berhasil diselamatkan.
Selain umurnya sudah lanjut, ibunya juga sudah lama tidak
pergi ke hutan,”Mungkin saja beliau tersesat karena sudah lama tidak ke hutan
emenggarap ladangnya”, tutur Yunarlis dengan rasa cemas terhadap keselamatan
orang tuanya.( Emrizal Humas BPBD
Tanah Datar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar