Peristiwa
erupsi gunung api Marapi di kawasan Kabupaten Tanah Datar, ternyata bukan hanya
menimbulkan gangguan pada manusia semata, ternyata binatang ternak juga ikut
menikmati abu vulkanik yang menempel pada rumput yang akan dimakannya.
Dalam kawasan Kecamatan Lima Kaum, seperti di Nagari
Labuah, warga sudah ada yang terserang ISPA semacam gejala radang tenggorokan
dan mengganggu pernafasan, sehingga menjadi catatan khusus bagi petugas Dinas
Kesehatan melalui Puskesmas yang ada di wilayah itu.
Sementara sejumlah petani peternak di wilayah Nagari Gurun
Kecamatan Sungaitarab, fenomena alam berupa erupsi gunung Marapi juga menambah
beban tersendiri dalam kegiatan memelihara ternak seperti sapi dan kerbau.
Rumpun yang akan dimakan sapi maupun kerbau sejak seminggu
belakangan ini sudah banyak yang tercemar abu yang berasal dari lobang kepundan
, sehingga sebelum diberikan kepada ternak piaraan, terlebih dahulu harus
dibersihkan.
Bila rumput tidak begitu banyak dihinggapi debu, petani
setempat cukup hanya menggoyang-goyang saja sedikit dan bisa langsung diberikan
kepada ternak. Namun bila debunya menumpuk lebih banyak, rumput terpaksa dicuci
terlebih dahulu dengan mencelupkannya ke dalam genanga air sawah.
Mardoni ( 28 Th ) seorang petani ternak di Jorong Sitakuak
Nagari Gurun Kecamatan Sungaitarab ketika dijumpai oleh humas BPBD Tanah Datar
saat menyabit rumput Rabu 12/10 kemarin menyebutkan, bahwa rumput yang akan
diberikan sebagai makanan sapi piaraannya, sudah dipenuhi debu gunung api
Marapi.
Sebelum dimasukkan ke dalam karung, rumput terlebih dahulu
dicuci untuk melepaskan abu yang melekat pada rumput.Bila debu sudah diyakini
terlepas dari rumput yang baru saja disabit itu, baru dikemas ke dalam karung.
“Sejak terjadinya letusan gunung Marapi mengeluarkan abu,
beban kerja sebagai peternak sapi menjadi bertambah.Biasanya rumput tidak
pernak dicuci, sekarang haarus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberikan
kepada ternak”, tutur Mardoni.
Menurut Mardoni, sebetulnya pemukimannya di wilayah Jorong
Siatakuak Gurun ini cukup jauh dari lonbang kepundan Marapi, namun karena
hembusan angin cukup kencang ke arah timur, maka kami di Sitakuak ini menjadi
kewalahan dengan siraman debu”, tuturnya.
Untuk antisipasi bahaya yang ditimbulkan akibat erupsi gunung
api Marapi ini, pihak BPBD Tanah Datar juga telah mengupayakan membagi-bagi
masker kepada warga yang bermukim di lokasi terkena siraman.
“Sebanyak lima ribu lebih masker telah diserahkan kepada
para siswa SD yang ada di wilayah Kecamatan Pariangan, Lima Kaum, Sungaitarab,
Salimpaung dan Tanjungbaru”, tutur Kepala BPBD Tanah Datar Altri Suandi. ( h/Emrizal ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar